Cara Memahami Karakteristik Peserta Didik


Ibu Ita Mistiana saat mengajar Kelas Paud 

Halo Sobat Edukasi Nitamarelda.com semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan keselamatan senantiasa Aamiin

Kali ini Nitamarelda.com ingin berbagi inspirasi cerita mengenal berbagai karakter anak. 

Tulisan ini terispirasi dari tulisan seorang ibu guru TK Ibu Ita Mistiana yang juga terus belajar menjadi guru yang "Merdeka Belajar"

Beliau saat ini mengajar di TK PGRI Karangduren Kec.Balung 

Beliau sudah mengajar di TK sejak tahun 2013 sudah cukup lama dan sudah banyak mengenal keunikan karakter Anak Usia Dini

Terlihat expert saat beliau jadi nara sumber menjelaskan macam - macam  karakter Anak Usia Dini.

Sebagai guru yang juga mengajar di kelas rendah tentu saja saya tertarik karena mengajar juga perlu tau profil murid terlebih dulu agar pembelajaran kita lebih bermakna. 

Menurut saya mengajar anak usia 9 - 10 tahun juga tidak semudah membalik tangan apalagi karakter siswa kita berbeda - beda.

Tidak cukup kita hanya menerapkan metode ceramah lalu menyuruh murid presentasi didepan kelas. Metode yang kita gunakan perlu bervariasi.

Apalagi murid usia 9 - 10 tahun memiliki daya konsentrasi yang rendah. mudah teralihkan pada fokus yang lain dan mudah sekali bosan. 

Disamping aktif dan senang sekali ketika bertemu dengan temannya, sedikit saja kawannya mengajak berbicara fokusnya bisa langsung berubah.

Murid dengan usia kelas 3  (  9 - 10  ) tahun sangat aktif dan suka dengan kesibukan namun tidak bisa terfokus lama pada penjelasan jadi guru perlu memperhitungkan kondisi siswa pada saat memberi arahan jadi bahasa yang dilakukan berusaha singkat, sederhana  dan mudah dipahami dalam bahasa mereka    

Langsung cuss pada paparan ya 

Pengertian Anak Usia Dini 

Sebelum mengenal Karakter Anak Usia Dini. Ada baiknya kita tau terlebih dulu siapa Anak Usia Dini 

Siapa Anak Usia Dini ?


Anak Usia Dini adalah anak yang berada pada rentang usia  (0 - 6 ) tahun yang berada dalam prosess pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. 
Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangannya yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.

Pada masa tersebut merupakan Masakmas (Golden Age)  karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat dan tidak akan pernah tergantikan pada masa yang akan datang. 

Menurut banyak penelitian dibidang Neurologi ditemukan bahwa 50% kecerdasan anak terbentuk pada kurun waktu 4 tahun pertama,  setelah usia 8 tahun perkembangan otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100%.  

Untuk mendukung proses pertumbuhan yang sangat pesat diperlukan stimulasi yang tepat agar tingkat tumbuh dan berkembang pada anak usia dini dapat maksimal. 
Misalnya saja melalui pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD)  baik melalui pendidikan formal maupun non formal.

Murid PAUD memiliki berbagai karakter yang perlu untuk guru pahami.  

Nah.. Disinilah tantangan guru dalam mengajar usia PAUD, guru harus bisa memahani karakteristik tiap murid terlebih dahulu agar proses pembelajaran dapat berjalan.

Memahami murid menjadikan guru jadi tau apa yang harus dilakukan didalam kelas agar pembelajaran mencapai tujuan yang diharapkan.

Setiap anak memiliki dunia dan karakter yang berbeda dari orang dewasa.  Mereka sangat aktif, dinamis, rasa keingintahuannya besar dan selalu tak pernah bosan untuk belajar memenuhi rasa keingintahuannya.

Anak usia sekolah PAUD hingga SD utamanya kelas rendah memang masa yang sangat perlu pendampingan dalam tumbuh kembang anak.
Kontrol dan cek ricek yang berkesinambungan serta membangun kolaborasi baik dengan orang tua dan lingkungan belajar mereka.

Setiap anak memiliki tumbuh kembang yang berbeda satu sama lain dan perkembangan yang dicapai tiap anak juga tidak sama.  

Terdapat anak yang mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangannya,  jika dibandingkan dengan perkembangan anak pada umumnya. 

Melalui stimulus yang tepat dan asupan nutrisi yang baik diharapkan anak dapat mengejar keterlambatannya dan mencapai perkembangan yang lebih optimal.   


Bermain Congklak 


Berikut Beberapa Karakter Anak yang Perlu dipahami Guru cocok untuk ( PAUD , SD )

1. Emosional Anak bersifat Egosentris

Anak cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Misalnya saja masih berebut mainan dengan temannya, menangis jika menginginkan sesuatu yang tidak dipenuhi atau bisa saja memaksakan sesuatu terhadap teman bermainnya. 

Sebagai guru perlu kita memahami dan menyesuaikan dengan dunia anak,  namun dengan cara yang lebih positif misalnya, mengajarkan anak untuk mendengarkan, memahami atau memberi rasa empati kepada orang lain. 

2. Rasa ingin tahu yang besar

Menurut persepsi anak, dunia ini dipenuhi dengan hal-hal yang menarik dan menakjubkan karena hal -hal itulah yang mendorong anak untuk mempunyai rasa ingin tahu yang besar. 

Sebagai guru yang perlu kita lakukan kita tidak boleh bosan menjawab pertanyaan anak, memberi jawaban yang logis dan sesuai kemampuan bahasanya, beri jawaban yang singkat dan jelas serta mudah untuk dipahami,  jangan membuat jawaban yang salah karena informasi yng diterimanya akan bertahan cukup lama. 

3. Anak adalah makhluk sosial

Karakteristik ini akan terlihat ketika anak sedang bermain. Semakin usia anak bertambah semakin cakap pula kemampuan bersosialisasinya.  
Anak senang bermain dan berada dengan teman sebayanya. Mereka senang bekerjasama dalam membuat rencana atau menyelesaikan tugasnya, saling membentuk semangat dengan teman bermainnya, anak membangun konsep diri melalui interaksi sosial di sekolah. 
Misalnya anak -anak bermain lego dan mereka saling bekerjasama ingin membuat bangunan besar bersama-sama dengan teman-temannya.

Guru hanya perlu menfasilitasi perkembangan anak yang senang bersosialisasi dengan teman sebayanya dengan melakukan berbagai kegiatan stimulus seperti kegiatan kelompok, percobaan sederhana secara berkelompok , tanya jawab antara guru dan murid, juga dengan teman sebayanya.

4. Anak individu yang unik 

Anak merupakan individu yang unik dan masing-masing memiliki bawaan, minat kapabilitas dan latar belakang yang berbeda satu sama lain. 
Tidak ada anak yang sama persis meskipun mereka kembar identik. 

Sebagai Guru  kita tidak diperkenankan membanding - bandingkan antara anak satu dengan anak yang lain Terimalah mereka apa adanya dan bantulah mereka mengembangkan kemampuan dan potensinya masing-masing seoptimal mungkin, beri mereka stimulus yang menantang dan membuat rasa ingin tahu anak semakin meningkat dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangannya. 

5. Anak kaya dengan potensi

Anak senang dengan hal-hal yang bersifat imajinatif. 
Imajinasi anak berkembang melebihi apa yang dilihatnya. Cerita atau dongeng dapat melatih mengembangkan imajinasi dan kemampuan bahasa anak. 

Sebagai guru perlu memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan imajinasinya melalui kegiatan misalnya, bercerita, bermain peran dan kegiatan lain yang berkaitan dengan seni dan kreatifitas (menari, menggambar atau mewarnai) 

6. Daya konsentrasi anak cenderung pendek 

Pada umumnya anak akan sulit untuk konsentrasi pada kegiatan dalam jangka waktu yang lama. 
Ia selalu cepat mengalihkan perhatian pada kegiatan lainnya. 
Apabila kita meminta anak melakukan kegiatan terus menerus tanpa jeda maka kemungkinan besar tidak akan mendapat hasil yang maksimal dari anak tersebut. 

Sebagai guru kita perlu membuat metode pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan sehingga anak tidak mengalami kebosanan.

Anak suka dilibatkan pada kegiatan yang mengasah simulasi motorik mereka. Semisal denagan melakukan percobaan sederhana mengukur volume air pada botol lalu dituang pada beberapa gelas 

7. Anak usia Golden Age (0 - 6)  merupakan masa belajar yang paling potensial 

Anak merupakan kelompok usia yang berada pada proses perkembangan yang umik karena proses perkembangannya terjadi bersama dengan golden age (0 - 6 ). 
Golden age ( 0 - 6 ) merupakan masa yang paling tepat untuk memberikan bekal yang kuat bagi anak dan merupakan masa yang paling tepat untuk menggali segala potensi kecerdasan anak. 
Kecepatan tumbuh otak anak mencapai 50% dari keseluruhan perkembangan otak selama hidupnya. 
Anak memiliki potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan seluruh aspek perkambangan yang ada pada dirinya. 

Tugas guru memberi bantuan, mencari cara dengan memberikan kesempatan yang seluas -luasnya untuk perkembangan otak dan memfasilitasi dengan menyediakan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan setiap anak. 



Mendengarkan bu Ita bercerita 


Tumbuh kembang anak di usia dini berjalan sangat cepat.  Tugas pendidik adalah memfasilitasi anak untuk memenuhi dan mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui stimulasi yang sesuai bagi anak.  Kita harus bisa menerima kekurangan setiap anak tanpa harus membandingkan satu anak dengan anak lainnya., fokuslah pada potensi yang dimiliki anak agar potensi tersebut berguna dimasa depan

Informasi pada tulisan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Ibu Ita Mistiana 
Semoga tulisan ini menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak guru juga para orang tua untuk tidak melewatkan Golden Age bagi putra putrinya 


Salam 



Posting Komentar

2 Komentar